Rabu, Juni 24, 2009

Suara Rakyat jangan Direkayasa

Media Indonesia Online Rabu, 24 Juni 2009 14:31 WIB

GRESIK--MI: Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar suara rakyat jangan direkayasa dalam Pemilu Presiden 8 Juli 2009. "Suara rakyat harus benar-benar didengar, jangan ada akal-akalan, rekayasa dan bermain curang," katanya dalam kampanye dialogis dengan warga, tokoh dan ulama se-Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (24/6). Ia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pada pemilu legislatif April silam, banyak nama fiktif yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap. "Yang sudah meninggal dunia dan masih balita, sudah tercantum dalam DPT. Ini kan tidak benar. Demokrasi menjadi sandiwara," kata Prabowo. Jika demokrasi hanya sandiwara, maka pemimpin yang terpilih melalui demokrasi tersebut adalah pemimpin yang tidak sah. "Jika kondisinya seperti itu, maka rakyat tidak akan percaya pada elitenya, tidak lagi percaya pada aturan perundangan yang katanya pro rakyat," tutur Prabowo. Manakala suara rakyat terus diinjak-injak, lanjut dia, maka akan terjadi perlawanan dari rakyat. "Sudah banyak contoh, jika suara rakyat terus-menerus diinjak, maka jangan sekali-kali merekayasa suara rakyat," katanya. Prabowo menegaskan, Pemilu boleh satu putaran asalkan itu benar-benar suara rakyat, suara pro rakyat. Pada kesempatan itu, calon wakil presiden dari calon presiden Megawati Soekarnoputri itu menegaskan, akan menghapuskan tenaga kerja kontrak (outsourcing) karena sangat bertentangan dengan prinsip keadilan rakyat. Prabowo menegaskan dirinya bersama kandidat presiden Megawati Soekarnoputri juga akan menghapuskan penjualan BUMN. "BUMN harus menjadi ujung tombak kebangkitan ekonomi nasional. Dan untuk itu, saya akan berjuang keras untuk menjadikan BUMN sebagai ujung tombak ekonomi nasional," katanya. (Ant/OL-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar